Renungan
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَـٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍۢ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَـٰرُ
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, (QS.14:42)

Jumat, 17 Desember 2010

Minta Tolong Paranormal

Wahai si Fulan! Tidakkah kau perhatikan kehidupan kerbau di dalam kubangan? apa yang dapat ia lakukan dalam kubangan? Demikian pula halnya dirimu laksana kerbau dalam kubangan, tetapi berhasrat ingin memberi pengobatan? Tidakkah ketahui bahwa sehat adalah berawal dari bersih? Dengan cara apa kau akan mengobati? Sedangkan jiwa-ragamu kotor, hati dan ‘aqalmu sakit. Dapatkah orang kotor dan sakit memberikan bantuan pengobatan? Yang benar adalah obati dulu diri, hati dan ‘aqalmu. Barulah kemudian kau memberikan pertolongan kepada orang di luar dirimu. Harapan dan khayalanmu untuk menjadi seorang yang berkeramat telah membuat dirimu menjadi mampu berfikir jauh ke depan. Apakah yang kau lakukan itu benar atau salah seperti praktek pengobatan non medis dengan tidak jelas tuntunannya. Sekalipun telah kau ketahui tuntunannnya benar menurut Qur’an dan Hadits, tetapi bila hatimu tidak taat kepada Allah, malah menambah dosa bagi dirimu. Ketaatan yang Allah maksudkan bukan hanya ibadah yang dilakukan dalam bentuk lahir seperti sholat (sehari-hari) wajib dan sunnah, puasa wajib dan sunnah atau zakat, infaq dan sebagainya. Melainkan ibadah dalam bentuk sikap mental hati dan perbuatan terhadap sesama makhluq yang Allah cipta. Satu pertanyaan dilemparkan kepada mu: “Apa tujuanmu melakukan sholat itu?” Sadarkah kau akan kata-kata yang kau ucapkan dalam sholat itu? Hal ini saja belum becus kau fahami, sudah mengaharapkan menjadi seorang keramat/sakti. Tahukah kau selama ini, dirimu seumpama orang gila berkata dan berucap tiada hentinya, tapi tidak kau ketahui maksud dan tujuannya atau laksana orang yang sedang mabuk untuk meraih khayalannya? Cobalah buka mata-hatimu wahai si Fulan! Ibadah dan ketaatan tak dapat kau pisah-pisahkan, keduanya merupakan satu mata rantai, dalam berhubungan erat kepada Allah. Bukan hanya hubungan horizontalmu dengan sesama makhluq ciptaan Allah. Terutama anak dan istrimu, yang menjadi tanggung-jawab dan amanah dari Allah. Sedangkan salah satu wujud ketaan yang Allah mintakan ialah berbuat kasih-sayang, lembut-hati, penuh perhatian terhadap sesama.
Pernahkah hal demikian ini kau lakukan wahai si Fulan? Kenyataannya sifatmu sangat kaku dan beku, laksana sebuah robot. Hatimu gelap dan keras, tak ada kelembutan yang tersimpan di sana. Bagaimna kau akan melakukan pengobatan, jika kelembutan dan kasih-sayang tidak menghiasi sikapmu? Boleh jadi sepintas apa yang kau lakukan itu, terbukti kenyataan. Tapi dengan kenyataan demikian itu, apakah dapat diperoleh rasa damai, sejuk, cerah terhadap orang yang kau tolong dalam praktekmu itu? Bila hal ini tidak kau peroleh, maka apa yang kau lakukan itu tidak lain hanyalah praktek iblis semata, karena kau telah menjadi kaki-tangan iblis. Apakah kau pernah mendengar bahwa iblis itu berhati lembut, penuh kasih-sayang? Sesungguhnya iblis itu bersifat kaku dank keras. Tidakkah kau pernah mengetahui betapa lembut dan sayangnya sikap hati dan perbuatan Rasul Muhammad s.a.w. terhadap sesama makhluq yang beriman dan menghargai orang kafir tanpa dendam dan kebencian.

Dikutip dari tulisan Ki Moenadi MS, berjudul: ”Kafara Nyata Pecah Niyat-Ucap & Sikap”, Halaman 24, (Gambar: Admin), Bunga Rampai LAUKAPARA Seri Noda-Noda Kehidupan; Yayasan Badiyo, Malang.

3 komentar:

  1. alhamdulillah,,,trima kasih yaa Alloh,,,trima kasih rosul Muhammad saw..trima kasih pak Moenadi,,,trima kasih semua sahabat badiyo dimanapun berada,,,trima kasih untuk semua mukmin sejati yang masih trus berjuang bebaskan jiwa dari belenggu nafsu yang menghina-rendahkan kehidupan iman,,,yaaa Alloh tetapkan hati kami untuk dapat slalu bersamaMu,,, walau q sadar masih banyak sesuatu yang bertandang lekat di hati,,,hanya karunia kelembutan kasih sayang dari Mu yang membuat semua kan berubah sempurna,,, meski tak sesempurna Asma-Sifat Muliamu,,,, salam Heru samarinda

    BalasHapus
  2. Amiin, salam juga buat Mas Heru dan kawan-kawan Samarinda

    _admin

    BalasHapus
  3. TRIMA KASIH,,,,SEMOGA KITA TETAP TERJALIN-IKAT-TERHIMPUN DALAM KEBERSAMAAN IKATAN HATI,,,MOHON JUGA DOAKAN KAMI DAPAT TERUS MANTAPKAN KESUNGGUHAN TEGAK-KOKOHKAN KEBENARAN SEJATI.

    BalasHapus