Renungan
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَـٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍۢ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَـٰرُ
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, (QS.14:42)

Minggu, 07 November 2010

Manusia Kera

Mengesampingkan Allah Dengan Pijat Refleksi
Wahai manusia! Jika kau mengerti dan menyadari bahwa dirimu tak bedanya laksana sebutir debu diterbangkan angin kian kemari, tanpa dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali hanya membawa kemudharatan. Sepantasnya kau tak berlaku sombong diatas bumi Allah. Apa yang sebenarnya membuat engkau sombong, wahai debu? Kemampuan diri yang dapat terbang kian ke mari? atau karena engkau telah sekolah tinggi dengan ilmu segudang? Tidakkah sang debu menyadari bahwa kemampuan dirinya untuk bisa terbang kian ke mari karena adanya angin yang menerbangkan, jika angin tidak muncul. Apakah debu dapat terbang?
Ketahuilah logika yang suka berjalan sendiri di dalam diri manusia, tidak akan pernah mengerti terhadap akhlaq atau budi-pekerti. Akhlaq atau budi-pekerti hanya dapat difahami dan dimengerti oleh hati. Kau anggap Allah tak dapat memberikan sesuatu? Padahal hatimu yang tak mampu melihat Allah, sehingga Allah kau kesampingkan. Kau lebih meyakini perbuatan rekayasa makhluq, yaitu pijat refleksi. Engkau tidak menyadari dari mana asal dirimu. Logikamu menjawab: “Keberadaan diriku hasil hubungan kedua orang-tua (pertemuan sperma dan ovum)”. Demikian itu cara logikamu memberi jawab. Jika dipertanyakan lebih lanjut: “Dari mana sperma dan ovum?” dapatkah setetes air hina mencipta seorang manusia? Berarti Allahlah yang telah membentuk rupa manusia. Untuk hal ini logikamu tak pernah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِلْمُؤْمِنِينَ
Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mukmin. (QS.29:44).

Dikutip dari tulisan Ki Moenadi MS, berjudul: ”Seputar Lagak-Lagu Lenggak-Lenggok Manusia”, Halaman: 13, Bunga Rampai LAUKAPARA Seri Noda-Noda Kehidupan; Yayasan Badiyo, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar