Renungan
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَـٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّـٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍۢ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَـٰرُ
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, (QS.14:42)

Rabu, 06 Oktober 2010

Mengumbar Nafsu Hewani

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ 
Dan kalau menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176)
Perhatikanlah seekor anjing menjulurkan lidahnya, berlari-lari sambil menggonggong mendatangi tong sampah satu ke tong sampah yang lainnya. Apa gerangan dicarinya? Kalau bukan kotoran manusia, ya tulang sisa makanan.
أَلَمْ تَرَ أَنَّا أَرْسَلْنَا الشَّيَاطِينَ عَلَى الْكَافِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka membuat ma’siat dengan sungguh-sungguh, (QS.19:83)
Pernahkah anjing yang berlari-lari sambil menjulurkan lidahnya memperoleh barang bersih dan berharga? Paling-paling didapatinya hanya hal-hal kotor. Hal itu pula dijadikan kebanggaannya (jika) dapat menggondol tulang. Pernahkah anjing ini memikirkan akibat makanan kotor yang dimakannya, bahwa kelak akan menimbulkan kerusakan–kerusakan pada diri? Padahal bila diperhatikan, betapa bodohnya anjing tersebut, baru mendapatkan tulang saja sudah bangga. Bukti jika anjing yang bodoh itu bangga dengan tulangnya ialah: ke mana-mana tulang tersebut dibawanya. Mengapa hal demikian ini terjadi? Karena anjing tersebut ingin memperlihatkan kesombongan dirinya, bahwa dirinya memiliki kemampuan dan tak perlu dikasihani.
Padahal jauh dibalik itu, sang anjing sangat membutuhkan belaian kasih, karena jiwanya yang sangat lapar dengan kelembutan dan kesegaran. Lihatlah! Bila anjing sedang dielus-elus kepalanya, ia akan tampak mengendus (jinak). Itu pertanda sang anjing minta dibelai lebih lama. Tapi siapa yang mampu memberikan belaian terus menerus? Oleh karena itu, carilah belaian kasih sayang itu kepada Allah. Kelak engkau akan merasakan kesejukan dan kelembutan, di dalam relung-relung hatimu. Maka, “….ceritakanlah kisah-kisah ini agar mereka berfikir (QS.7:176)
Wahai hamba Allah, si fulan yang telah dalam perjalanan hidup ini! Dendam dan culas yang ada dalam dirimu, diakibatkan kekerdilan jiwamu. Semua itu engkau lakukan demi tercapainya pengakuan terhadap keakuan dirimu di mata manusia. Padahal keakuan dirimu tak dapat diakui oleh sesama manusia. Bila hal itu kau rasakan berhasil, sesungguhnya tidaklah demikian! Engkau hanya terjebak dan tertipu pada pengakuan palsu oleh sesama. Sedangkan yang dapat mengakui keberadaanmu hanya Allah, sebab Allah yang telah menciptakan dirimu.
Oleh sebab itu, bukan Allah hendak mempermalukan dirimu di mata sesama, melainkan karena Allah hendak mengangkat derajat dan kedudukanmu di sisi Allah. Maka datangilah mereka yang pernah engkau dendami dan engkau culasi untuk memohon maaf dan ridhonya dengan syarat mereka semua berada di atas garis ketentuan Allah.
Renungkan dan perhatikanlah!
يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِين 
Allah mememperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman, (QS.24:17)
Kembalilah kau dengan sepenuhnya kepada jalan Allah
Lepaskan dan tinggalkan semua pakaian kotor nan salah
Serahkan segenap jiwa ragamu pada Allah dengan pasrah
Ibarat air dari puncak gunung menuju lautan biru nan indah
Tak akan balik (kembali) sebelum bertemu Allah
Tinggalkan jalan masa lalu, buka jalan menuju rahmat Allah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yan beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan Rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. 24:21)
Syaitan itu adalah musuh utama bagimu
Jangan terjebak ulang pada bujuk rayu mensyahdu
Tetapi pada tali agama Allah gantungkanlah dirimu
Agar kau sadari bahwa lama sudah Allah menunggu
Menunggu kembalinya hamba dari perjalanan berbatu
Agar hamba abadi di pangkuan kasih Allah nan syahdu



Dikutip dari tulisan Ki Moenadi MS, berjudul: ”Pacaran atau Mendekati Zina dan Perzinaan”, Bunga Rampai LAUKAPARA Seri Noda-Noda kehidupan; Yayasan Badiyo, Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar